Apa yang Terjadi Jika Kau adalah Beswan Djarum [3] : Character Building 2014

Permulaan itu hal baik. Permulaan membawa suatu pelajaran bagi yang lain. Tanpa pikir panjang saya ingin membuang jauh-jauh “kata bijak” itu saat diberitahu suatu hal: hei, kau berangkat CB (Character Building) Batch 1. Puyeng langsung terasa bagi saya yang tidak pernah olahraga keras sejak SMA kelas sebelas, berat badan di atas rata-rata, dan keberangkatan satu minggu lagi. Saat SMP saya anak yang suka olahraga. Ikut klub basket, pimpinan regu pramuka penggalang, sering ikut pelatihan pramuka yang isinya kebanyakan games yang bahasa Jawanya outbond. Hish. Waktu sudah banyak berjalan, Kawan. Diriku sekarang bukan diriku yang dahulu—wek.

 

Lagipula, karena berangkat Batch 1, tidak banyak morning tips—istilah Beswan Semarang, nih. Kalau pingin tahu, baca juga di post-an blognya Godvin. Hoho—juga belum ada bayangan BLAS soal kumpul Beswan se-Indonesia yang kedua ini. Dari judul acaranya saja sudah mengerikan: Pembangunan karakter. Dan saat diberi tahu juga jika tempat kegiatan ini di Zone 235, Cikole, Bandung, sudah lah, saya pasrah. Zona pelatihan TNI itu membuat saya terbayang dokumenter seri “Every Singaporean Son” yang bercerita tentang kamp wajib militer remaja Singapura. Hiii. Tapi entah kenapa, seperti biasa, saya selalu tertantang dengan hal baru dan hal yang belum dilakukan orang lain. Saya pikir akan menyenangkan mendapat kejutan yang lebih di saat kita tidak tahu apa-apa.

 

 

Benar saja, suhu ekstrim Cikole pada dini hari sudah merupakan kejutan tersendiri. Jalan menuju barak yang mendaki gunung melewati lembah membuat adrenalin terpacu terutama saat malam hari. Setidaknya saya perlu bersyukur sebagai perempuan, toilet dekat sekali dengan barak. Hihi. Hal-hal kecil saat kegiatan terasa benar-benar menarik saat kita belum tahu bocoran apa-apa dari teman lain. Yey.

Banyak permainan dan aturan dari Pak-Pak Instruktur kece dari Zone 235 yang tidak terbayang sebelumnya. Agak mengingatkan pada zaman “penjajahan” saat SMP dan SMA, sih. Terutama saat permainan, saya tersadar dengan banyak fakta. Kata Pak Instruktur di awal begini: manusia akan terlihat sifat aslinya—yang bahkan tidak terlihat oleh dirinya sendiri—saat berada di bawah tekanan. Incredibly correct! Dari permainan grup dan individual yang jumlahnya 15, yang harus menggunakan tenaga besar, kekuatan pisik (eh), mental, pikiran, keterbukaan, each game brings different value. Semua permainan didesain BUKAN untuk dua gender, tapi semua disamaratakan! Tidak ada yang namanya “toleransi-toleransi-an” antara cowok atau cewek.  Podo kabeh. Di tengah-tengah permainan, saya sadar akan beberapa hal penting yang tidak terlihat oleh saya sendiri: saya bisa bekerjasama namun tidak mau bekerjasama saat saya tidak percaya dengan partner. Itu buruk sekali. Padahal pada akhirnya saya tetap butuh partner saat saya tidak bisa melakukan suatu hal. Selain itu saya juga mendapat pelajaran jika saya terkadang masih tidak percaya dengan kemampuan diri padahal ada banyak orang yang men-support dan mendorong. Dan yang terpenting adalah: saya harus diet. Bener. Banyak orang yang kesusahan karena saya gendut. Hiks.

 

10850144_345267418992568_4372545362885545432_n
Setelah ‘perang’

 

Yang pasti, apapun yang terjadi di Character Building akan sangat menyadarkan kita. Di saat kita terus di-push di dalam tekanan, aturan, kesederhanaan, ke-tidak-punya-an, maka akan timbul pikiran-pikiran untuk koreksi diri sendiri. Terutama karena saya berada di Batch 1, hentakan-hentakan adrenalin dan emosi lebih terasa. Dan pada akhirnya, saat ucapan dan janji kita dipertanggungjawabkan, di saat kita tidak bisa memperoleh apa yang kita targetkan, maka setiap konsekuensi harus dilakukan dengan lapang dada, hingga tuntas.

 

Ohya, saya juga menemukan kasus di mana cewek-cewek (beberapa oknum saja, sih) akan tetap berusaha terlihat cantik dan berseri-seri dalam keadaan seekstrim apapun. Hihihi.

 

Quote: Live in the jungle and in the extreme condition remind you about life.

Credit photo: Wulansari, Twitter Beswan

 

Leave a comment